Pekon Giham Sukamaju Salurkan BLT DD Kepada 30 KPM.
Lampung Barat – Pemerintah Pekon Giham Sukamaju, Kecamatan Sekincau, Kabupaten Lampung Barat, menyalurkan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) kepada 30 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Selasa, 16 April 2025.
Bantuan ini di berikan selama 4 Bulan Sekaligus dari Januari hingga April 2025. Setiap KPM menerima total bantuan sebesar Rp1.200.000, atau Rp.300.000 per bulannya.
Proses penyaluran bantuan dilakukan secara transparan dan akuntabel dengan pengawasan langsung dari berbagai pihak, antara lain Camat Sekincau Reza Pahlepi, Babinsa, Bhabinkamtibmas, serta pendamping desa tingkat kecamatan.
Kehadiran unsur pengawas ini bertujuan memastikan bahwa proses pembagian bantuan berjalan sesuai prosedur tepat sasaran dan transparan.
Dalam sambutannya, Camat Sekincau Reza Pahlepi menyampaikan apresiasi atas kinerja aparat pekon yang telah bekerja secara maksimal untuk menyalurkan bantuan kepada warga secara tepat waktu. Ia juga menekankan pentingnya penggunaan dana bantuan secara bijak oleh para penerima manfaat.
“Kami berharap bantuan ini dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan yang benar-benar mendesak dan mendukung keberlangsungan hidup keluarga, terutama dalam menghadapi kondisi ekonomi yang masih menantang,” jelas Camat Sekincau.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Peratin Pekon Giham Sukamaju , Karto Suwiryo, juga menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh aparat pekon dan pendamping yang telah bersinergi dalam proses penyaluran BLT-DD ini. Ia turut menegaskan pentingnya kesadaran KPM dalam membelanjakan dana bantuan untuk kebutuhan prioritas, seperti pangan, pendidikan anak, atau kebutuhan kesehatan.
“Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras. Semoga bantuan ini benar-benar bisa meringankan beban masyarakat dan dimanfaatkan sebaik-baiknya,” kata Karto.
Penyaluran BLT-DD ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat desa serta memperkuat ketahanan ekonomi keluarga, khususnya bagi mereka yang terdampak kondisi ekonomi pasca pandemi dan kenaikan harga bahan pokok.